Blitar - Pasir putih Tambakrejo mempunyai pesona tersendiri. Di pantai, pasir putih menunjukkan jika pantai itu masih asri dan tidak tercemar dengan berbagai sampah, jadi masih sangat menarik untuk dijadikan objek kunjungan wisata.

Di Blitar, pasir putih ada di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. Jaraknya sekitar 42 kilometer dari pusat kota di Blitar, tepatnya ke arah selatan.

Keindahan pasir putih di pantai itu bukan isapan jempol. Hamparan pasir terbentang luas di tepi pantai, berkilauan diterpa matahari. Mirip seperti permata.

Di pantai ini juga masih asri. Pemandangan alamnya pun juga masih alami. Suguhan alami sudah nampak sejak jalur pertama masuk ke pantai ini. Hamparan padi yang masih hijau semakin membuat kawasan ini segar. Ditambah ketika sudah tiba di pantai, semilir angin laut dan segarnya kawasan karena penuh pohon tambah membuat nyaman.

Menuju ke pantai ini tidak terlalu sulit. Dari wilayah kota, pengunjung bisa menggunakan angkutan umum ataupun kendaraan pribadi dan berkendara menuju ke Blitar selatan.

Jalur juga sudah baik, karena sudah beraspal. Kendati jalur naik turun dan sisi kanan kirinya jurang, jalan ke lokasi ini nisbi aman. Tapi jalur menuju ke lokasi pantai agak sempit, sehingga jika bersimpangan antara dua kendaraan roda empat harus hati-hati.

Sesampai di Desa Tambakrejo, ucapan selamat datang langsung menyambut para pengunjung. Jangan kaget. Di pintu masuk ini, sejumlah petugas berseragam sudah siap menarik karcis.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha dikenakan tarif masuk. Untuk dewasa Rp3.000 per orang, anak-anak Rp2.000 per orang, dan rombongan mendapatkan potongan harga 15 persen jika jumlahnya minimal 25 orang.

Selain itu, di lokasi juga dikenakan tarif parkir yaitu untuk bus Rp3 ribu sekali parkir, mini bus Rp2 ribu sekali parkir, dan sepeda motor Rp1 ribu sekali parkir.

Lokasi pantai pasir putih ini tidak jauh dari pantai tambakrejo, hanya sekitar 3 kilometer, terpisah oleh karang. Bedanya, di pantai tambakrejo sudah digunakan untuk landasan perahu-perahu nelayan. Aktivitas di pantai ini penuh dengan nelayan yang mencari ikan, bahkan di pantai ini sudah dibangun pelabuhan.

Berbeda dengan di pantai pasir putih. Di lokasi ini masih bebas dengan hiruk pikuk aktivitas nelayan. Praktis, dengan itu lokasi pantai juga cenderung tenang, bebas dari landasan perahu-perahu nelayan.

Minim Fasilitas

Pantai pasir putih memang pantai yang masih asri. Tapi, selama ini yang sudah tergarap adalah pantai tambakrejo, di mana beberapa fasilitas sudah ada di tempat itu, seperti warung makan, parkir, tempat ibadah, serta pasar untuk jual beli hasil laut.

Sementara di pantai pasir putih fasilitas masih belum sebagus di pantai tambakrejo. Warung makan pun hanya sekadarnya, dengan jualan rata-rata minuman kemasan. Di pantai tambakrejo, banyak warung makan dengan menu utama ikan laut baik dimasak kuah atau dibakar. Ada juga ikan bakar yang dijual di lapak-lapak pedagang dengan harga jual terjangkau mulai Rp2.500 sampai Rp15 ribu per ekor.

Untuk tempat parkir di pantai pasir putih pun masih sangat sederhana. Atap tempat parkir hanya sebuah terpal dan dibuat sederhana dan diberi batasan tali plastik. Parkir di pantai pasir putih ini lebih mahal, untuk sepeda motor Rp3 ribu per sepeda.

Sayangnya, ke lokasi pantai pasir putih ini juga belum bisa terjangkau oleh mobil. Jalur ke tempat ini cukup untuk kendaraan roda dua dan terlalu sempit serta curam jika dilalui kendaraan roda empat.

Pemerintah desa berencana mengembangkan pariwisata di pantai pasir putih itu. Mereka akan memperbaiki sejumlah prasarana dan diharapkan lokasi pantai yang masih asri ini menjadi ciri khas baru wisata di tempat ini.

"Kami berencana ingin luaskan wisata. Di sini potensinya ada," kata Kepala Desa Tambakrejo Surani.

Ia mengatakan, memang saat ini fasilitas di pantai pasir putih masih terbatas. Untuk itu, ia akan melakukan koordinasi dengan pemda untuk rencana pengembangan wisata itu.

Walaupun potensi wisata belum tergarap maksimal, pantai ini dikunjungi banyak wisatawan, bahkan mereka dari berbagai daerah di Jatim, seperti Surabaya, Jombang, Kediri, dan sejumlah daerah lainnya.

Selain melihat pantai, mereka juga sengaja datang ke lokasi itu untuk semedi. Kabarnya, di tempat itu terdapat sebuah lokasi yang sering digunakan untuk tempat semedi, dekat dengan sebuah karang yang diberi nama "buto ijo".

Tapi, kabar digunakan sebagai tujuan mistis tidak membuat tingkat kunjungan wisatawan surut. Para wisatawan tetap berkunjung dan menikmati keindahan pantai, tanpa terusik dengan kabar itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Blitar Sugianto mengatakan pemerintah terus berusaha untuk mengembangkan potensi wisata terutama di Blitar selatan.

Bukan hanya pengembangan wisata di pantai tambakrejo, melainkan juga di pasir putih. Bahkan, saat ini pemerintah berencana melanjutkan rencana pembangunan pelabuhan yang sudah dibangun di pantai tambakrejo. Pemkab Blitar akan melimpahkan kelanjutan pembangunan pelabuhan ke pemprov. (*)